Jadi hari ini Albata bakal bahas tentang “Pencatatan Keuangan untuk pemula” 😊
Disini bakalan ada beberapa point materi:
1. pentingnya pencatatan keuangan
2. laba/rugi
3. laba/rugi bersih
4. perputaran modal
Seperti yang sudah umumkan kemarin sesi sharing session nya akan dibawakan oleh Kak Ali Ridho selaku Staff Finance Dan Management di Albata

langsung kita persilahkan ajaa yaa buat mulai sharing sessionnyaa😍

Bismillah..
Assalamu’alaikum Wrwb.

Apa kabar Ibu/Bapak semua? Semoga senantiasa dalam kebaikan dan semoga seluruh kegiatan kita diberkahi oleh Allah.. Aaamiin..

Sebelumnya perkenalkan saya Ali Ridho, saya di Albata Hijab bertugas untuk memegang keuangan perusahaan. Jadi insya Allah pada kesempatan kali ini kita semua akan sharing seputar keuangan khususnya untuk bisnis.

Di kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa poin, di antaranya:
1. Pentingnya pencatatan keuangan
2. Menghitung laba/rugi
3. Menghitung laba/rugi bersih
4. Mengatur perputaran modal

 

Kita mulai dari poin pertama yaa.

1. Pentingnya pencatatan keuangan
Oke, kita mulai dari hal yang paling mendasar, tapi ini menjadi satu hal yang sebenarnya sering luput dari orang-orang yang akan atau bahkan sudah mulai melakukan bisnis. Calon pelaku/pelaku bisnis -walau hanya UMKM atau bisnis sampingan- sering menyepelekan masalah mencatat perihal aktivitas keuangan. Masih banyak yang berfikir “Ah, yang penting modal saya balik lagi”, “Ah, cuma usaha kecil ini”, “Ah, yang penting uangnya muter, bisa beli barang buat dijual lagi”, atau pemikiran-pemikiran yang sejenisnya. Padahal, banyak pelaku bisnis yang awalnya sama, hanya coba-coba, tapi ujungnya ada penyesalan karena tidak sejak awal mencatat keuangannya. Akhirnya bingung sendiri saat ingin mengetahui bisnisnya sudah sejauh mana, sudah berkembang atau belum, atau bingung sebenarnya bisnisnya untung atau malah sebenernya rugi.

Padahal, pencatatan keuangan itu sangat penting, yaitu untuk mengetahui perkembangan bisnis, mengetahui keuntungan, dan sebagai data untuk perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis kedepannya. Mungkin kita butuh Waktu yang banyak untuk belajar dan membuat laporan keuangan yang sesuai standar, tapi sebagai awalan setidaknya kita sudah mulai mencatat perihal pencatatan kas masuk dan kas keluar, serta laba/rugi dari hasil bisnis kita. Ini jadi satu langkah awal yang mudah dan sederhana, serta insya Allah bisa dipahami dengan mudah oleh semua. Kita mulai dengan pencatatan kas, fungsi utamanya tentu untuk tracking history keuangan dan mengetahui posisi atau saldo yang dimiliki bisnis kita. Saya juga sudah menyiapkan file template untuk bisa digunakan sebagai contoh atau boleh juga langsung digunakan, untuk mencatat kas/aktivitas-aktivitas keuangan Ibu/Bapak semua.

Sederhananya, pencatatan kas ini berhubungan dengan pencatatan ketika adanya uang yang masuk dan uang yang keluar.

 

2. Menghitung Laba Rugi
Tak kalah penting dari pencatatan aktivitas kas, menghitung laba rugi juga sangat berperan untuk mengetahui apakah bisnis yang kita jalani sedang diposisi untung atau malah rugi. Laba rugi bisa dihitung dengan Harga jual-harga beli produk. Misal Harga jual kita untuk suatu produk di 88.000 dan produk ini bermodalkan 61.600, maka laba yang kita dapatkan dari produk tersebut adalah 26.400.

 

3. Menghitung Laba Rugi Bersih
Berbeda dengan poin nomor 2, laba rugi bersih adalah laba rugi yang sudah dikurangi pengeluaran-pengeluaran lainnya. Misalkan ada pengeluaran untuk biaya kirim, biaya sewa, atau lainnya. Laba rugi bersih didapatkan dengan mengurangi laba rugi kotor (poin 2) dengan seluruh pengeluaran. Misal kita ada pengeluaran untuk ongkos kirim di 10.000. Maka laba bersihnya adalah 26.400 dikurangi 10.000 maka hasilnya laba bersih yang didapatkan adalah 16.400.

 

Nah biar ada contoh praktiknya, bisa dilihat videonya yaa. Untuk video penjelasan, silahkan bisa dilihat di link
https://youtu.be/gjWOAbACTXA

dan untuk file templatenya, bisa diunduh di link
https://drive.google.com/drive/folders/1ZTfZfF0Qk4fcNVyVxA0t9PdT8K1oCULV?usp=sharing

Sebenarnya banyak aplikasi untuk pencatatan keuangan dan laba rugi, tapi kebanyakan untuk full versionnya harus langganan/berbayar. Jadi kita coba coba dari yang gratis dulu yaa, yang terpenting kita sudah tau cara dan skema dalam menghitungnya.

 

4. Mengatur Perputaran Modal
Pada dasarnya, memutarkan modal merupakan usaha kita untuk “menginvestasikan” kembali dana dari penjualan produk yang telah dilakukan. Tidak ada aturan baku dalam hal ini, hanya saja dikembalikan kepada bagaimana pemilik usaha mengatur modalnya. Bisa jadi Ketika sudah mendapat omset, kemudian dana yang didapatkan seluruhnya diputar kembali. Boleh juga pemilik usaha mengambil untuk dirinya sendiri dari hasil usahanya. Semuanya dikembalikan kepada manajemen pemilik usaha, walau harus tetap diporsir agar usaha tetap berjalan lancar sesuai target yang ditetapkan.

Ada beberapa tips dari saya dalam mengatur modal:
– Memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan untuk usaha
– Membuat target penjualan sesuai kapabilitas
– Membatasi atau baiknya menghindari hutang dan piutang yang berlebihan
– Melakukan perhitungan untuk pengeluaran, tentunya pengeluaran yang sedikit akan membuat laba lebih besar sehingga modal yang bisa diputar juga lebih besar lagi
– Melakukan perhitungan dalam prive (pemilik usaha mengambil dana dari usahanya)
– Tidak terlalu over dalam menimbun barang, stok barang yang lama mengendap juga tidak baik yang bisa berpengaruh ke perputaran uang kita

 

Untuk keuangan sepertinya jangan banyak banyak dulu ya, biar ga pusing😅 Yang penting bisa dipahami dulu, dicoba-coba dulu, dan supaya terbiasa dulu. Mungkin nanti ada sesi sharing tentang keuangan lainnya di lain waktu, kita bisa bahas lebih jauh lagi…

Leave a Reply